Selamat malam, Rindu. Selamat menuju sembilan bulan, Nak. Itu angka kesukaan Bunda yang berarti sebentar lagi kita akan berjumpa, dapat meraba pipi halusmu, menggenggam jemarimu yang kecil-kecil dan sepuasnya menatap kaki mungil yang nantinya akan digunakan menapaki hidup.

Sehat-sehat selalu, Nak. Kita akan berjumpa tepat waktu sesuai dengan kehendakNya. Terima kasih setiap hari untuk hari yang begitu indah dan penuh penantian. Kita masih akan sering berbagi sampai genap saatnya nanti engkau menangis pertama kali dan setelahnya semua akan untukmu Sayang. Doa, harapan, senyum, suka dan segala yang menyenangkan.

Rindu sayang, seperti yang Bunda sering katakan kala kita hendak terlelap, jika tumbuh besar nanti jadilah yang mandiri dan cerdas. Seseorang akan dihargai karena kecerdasannya, bukan dari materi sebab ia akan lesap seperti asap yang diburu nafsu duniawi. Begitu juga dengan kemandirian, perempuan yang hebat adalah yang mandiri. Tak menggantungkan pada orang lain untuk sebuah pertolongan. Sudah Bunda contohkan padamu dengan sering kemana-mana berdua saja, sebab ayah tampanmu seringkali harus pulang malam. Kemudian beberapa waktu lalu sebelum kita memulai liburan di rumah, kau selalu membantu menemani bekerja. Mengurus pekerjaan dengan lingkup se-Indonesia, mengatasi begitu banyak masalah, tetap tenang dan tersenyum saat panik. Bunda selalu tahu, Nak bahwa kau jauh lebih kuat dari ibumu sendiri. Bukankah begitu seharusnya anak hebat itu?

Sampai jumpa di Agustus ya, Sayang. Cium jauh untukmu.

RS. Budhi Jaya, 2 Juli 2013