Rintik hujan masih bergemerecik di atap, MP3 bajakan masih mengalun pelan. Saya menyeruput wedang jahe di atas meja sambil menahan nyeri di pergelangan kaki kiri. Terkilir, tapi harus dibebat tensocrap. Berlebihan kesannya karena besok pasti sembuh. Jangan tanya kenapa, saya memulai kegiatan positif dengan pikiran positif tentunya, AIKIDO. Satu setengah jam dibanting, putar kanan-kiri, back roll. Belum terbiasa, tambah pusing musti berputar-putar begitu. Ah biarlah, biar sibuk. Itu alasan ketika tadi pagi ditanya kenapa bergabung. Alasan yang aneh, karena saya lihat dahinya mengernyit sedikit.

Sedikit merayu ibu supaya membiarkan kain yang membebat kaki dibuang saja. Huff, tidak berhasil, mungkin takut anak satu-satunya ini kenapa-kenapa. Padahal sih, nanti malam saya nekat niat bulu tangkis, pagi jogging dan dilanjut akikido lagi. Bertemu dengan shin-sei (benarkah tulisannya?) nan sedikit galak.